Warga Tiga Desa Terisolasi di Polman Keluhkan Kerusakan Jalan yang Tak Kunjung Diperbaiki
Font Terkecil
Font Terbesar
Kerusakan jalan tersebut dinilai sudah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa adanya perbaikan menyeluruh. Warga menilai kondisi ini tidak hanya mengganggu mobilitas harian, tetapi juga mengancam keselamatan dan pelayanan publik.
Ambulans Enggan Masuk, Prosesi Pemakaman Terganggu
Sejumlah warga mengaku sempat kesulitan saat hendak membawa jenazah ke desa karena mobil ambulans dari kota enggan melintas akibat kondisi jalan yang dinilai terlalu berisiko. Situasi tersebut membuat prosesi pemakaman terpaksa tertunda.
“Dalam keadaan berduka pun kami harus berjuang melewati jalan berlumpur. Ini sangat memprihatinkan,” ujar salah satu warga.
Aktivitas Ekonomi Terganggu
Pengendara sepeda motor, termasuk petani dan pekerja harian yang bergantung pada akses ini, harus ekstra hati-hati karena sepeda motor mudah tergelincir di jalan licin. Warga menyebut aktivitas mencari nafkah menjadi jauh lebih sulit pada musim penghujan.
Pertanyakan Peran Wakil Rakyat dan Pemerintah Desa
Warga juga mempertanyakan kinerja pemerintah daerah dan perwakilan legislatif asal daerah tersebut. Menurut mereka, keberadaan anggota DPR maupun pemerintah desa seharusnya memberikan solusi terhadap persoalan infrastruktur dasar, bukan membiarkan kerusakan berlarut-larut.
Selama ini, perbaikan yang dilakukan hanya bersifat tambal sulam dan tidak menyelesaikan akar masalah.
Desakan Agar Perbaikan Jadi Prioritas
Warga meminta pemerintah daerah agar menjadikan perbaikan akses jalan menuju tiga desa tersebut sebagai prioritas utama dalam waktu dekat.
“Ini bukan sekadar kenyamanan, tetapi kebutuhan vital masyarakat. Jika jalan tidak segera diperbaiki, dampaknya akan terus kami rasakan,” kata warga lainnya.
Warga juga menegaskan bahwa mereka menginginkan pembangunan yang merata dan pemimpin yang benar-benar memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat.(Red)